(BULETIN KAMPUNG KITA, Tambun Rengas) Fadillah atau yang akrab disapa Bule, lahir di Jakarta 2 februari 1990 adalah salah satu atlet Indonesia cabang olahraga beladiri taekwondo. Bungsu dari tiga bersaudara ini merupakan anak dari pasangan Bapak Turmudi dan Ibu Wardaningsih yang mengawali kegiatannya mengikuti olahraga beladiri taekwondo pada tahun 2003, saat ia masih duduk di kelas 1 SLTP. Pada mulanya ia hanya iseng dan ikut ikutan temannya saja yang saat itu mengikuti ekstrakurikuler taekwondo di sekolah.
Setelah beberapa kali mengikuti pertandingan dan seiring bertambahnya pengetahuan tentang taekwondo, ia pun mulai jatuh cinta dan bertekad untuk fokus pada dunia olahraga bela diri asal Korea ini. Alasan lain mengapa ia giat berlatih dan fokus pada taekwondo adalah karena ia tahu bahwa taekwondo tidak hanya memberikan ia banyak pengalaman akan tetapi ia juga sadar kalau ada peluang untuk menjamin “masa depanya”. Dari sisi subjektif, alasan lain yang membuat mahasiswa semester VIII (Delapan) jurusan Public Relation Fakutas Ilmu Komunikasi Univeritas Mercubuana ini menggiati dan mendalami taekwondo adalah karena taekwondo merupakan bela diri yang tidak terlihat kaku di banding bela diri lainnya.
Saat ini penyuka mie ayam bakso ini bergabung dengan Moners Taekwondo Club Jakarta dan telah menyandang sabuk Hitam Dan II Kukkiwon. Sabuk hitamnya tersebut ternyata tidak hanya menjadi sekedar penanda tingkatanya dalam berlatih taekwondo. Penggemar Son Tae Jin (atlet Taekwondo Asal Korea) ini telah membuktikan kualitas sabuk Hitam Dan II Kukkiwonnya dengan beberapa kali memenangkan kejuaran, mulai dari kejuaran daerah sampai kejuaran tingkat internasional.
Beberapa prestasi yang pernah di raihnya antara lain Juara 3 Kejuaraan Porda Jawa Barat ke XI (2010), Juara 1 Kejuaraan Porda Jawa Tengah (2010), Kejuaraan International Taekwondo Fiesta 2011 di Sabah, Malaysia (2011), Juara 2 Kejurnas Mahasiswa di UNS Solo (2013) dan masih banyak prestasinya yang akan terlalu panjang apabila disebutkan.
Dari banyaknya prestasi yang ia peroleh, pria yang juga memiliki hobi mendengarkan musik dan naik gunung ini pada akhirnya mendapatkan beasiswa pendidikan di Universitas Mercubuana sampai sekarang. Pria yang sedari lahir tumbuh berkembang di tanah Betawi ini menuturkan, banyak pengalaman selama menekuni dunia atlet olahraga beladiri taekwondo ini. Mulai dari pengalamannya berkeliling Indonesia hingga singgah di negara tetangga Malaysia dalam rangka bertanding.
Pria yang saat ini sibuk kuliah dan aktif di BEM Universitas Mercubuana ini juga mengatakan bahwa banyak pula suka dan duka yang di alaminya selama menjadi atlet mewakili Kabupaten Bekasi. Dari kebahagiaanya mendapat banyak pengalaman dan teman, sampai bertemu dengan para ahli taekwondo lainya. Ia mengatakan bahwa terkadang ia lelah, tetapi semangat dan dorongan dari orang-orang terdekatnyalah yang pada kahirnya membuatnya bersemangat kembali.
Kesimpulan yang didapat dari atlet Kabupaten Bekasi ini adalah banyaknya manfaat yang akan diperoleh dariTaekwondo. Kunci dari prestasinya sendiri adalah, kedisiplinan, fokus, dan latihan tanpa dasar keterpaksaan. Bule juga berharap adik-adiknya yang juga berkecimpung di dunia Taekwondo agar terus giat berlatih serta fokus untuk mencapai target. Harapan paling besar yang ia inginkan adalah ia mampu membanggakan keluarga, teman teman dan bangsa Indonesia melalui prestasinya di kancah internasional. (SR)